Bismillaah...

Hijrah itu bukan hanya sekedar penampilan saja yg diubah, tetapi penampilan dalam (akhlak) pun juga.
Alhamdulillah jika sudah memakai gamis, kerudung lebar, berkaos kaki bahkan berniqob.

Tapi sayang, akhlaknya ga diperbaiki.
Karena terlalu asik dengan penampilan luar, sehingga hatinya pun tercabik oleh penyakit hati.
Lisannya kadang masih suka menyakiti orang. Jika berbicara tidak mengenakan hati. Sikapnya terkesan sombong, merasa paling benar dan paling baik.
Melihat orang lain yg masih berhijab pendek dengan sebelah mata, bahkan dighibah. Apa kita yakin amalan kita lebih baik dari mereka?

Mengapa?
Mengapa yg sudah hijrah terlalu asik bahkan sangat asik dengan teman teman hijrahnya?
Hingga ada orang lain disekitarnya yg memperhatikan dan merasa di 'asingkan' karena tak berpenampilan sama denganmu, padahal tahukah kamu bahwa mereka juga ingin menjadi temanmu, ingin kenal dan berbicara denganmu, ingin sama-sama berhijrah denganmu, tetapi kamu malah bersikap dingin terhadap dia hanya karena dia tak seperti dirimu.

Jangan terlalu 'mengekslusifkan diri' hanya mau berteman dengan yg segolongan saja.
Tak mau berteman dengan yg suka upload foto, tak mau berteman dengan yg berhijab biasa, tak mau berteman dengan yg berpacaran. Ya Allah, merasa sucikah diri ini daripada makhlukmu yg lain sehingga merasa 'anti' dengan mereka yg menurutmu 'belum bener'?
Sibuk menyindir dan memandang dengan tatapan tidak enak karena menurutmu, mereka tidak seperti dirimu.

Belum 'nyunnah' katamu.
Astaghfirullah..Ukhtyfillah.
Sebaik baik ucapan adalah yg baik, yg tidak menyakiti orang lain. Dan sebaik-baiknya hijrah adalah yg merangkul saudarinya dengan tidak menghakimi dan tanpa membeda bedakan.
(Bukan menyindir ataupun menjudge seseorang, hanya menuangkan apa yg pernah saya alami dan rasakan, dan semoga mewakili perasaan orang orang yg pernah dijauhi hanya karena belum berkerudung lebar dan belum 'nyunnah'. Dan juga sebagai bahan intropeksi diri kita)

Mari perbaiki Ukhuwah ^^ #LoveIslam

Komentar