Bismillaah... Mengapa harus ada rasa KEHILANGAN, sedangkan sendiri bukan berarti KESEPIAN.
Galau hanyalah permainan rasa, manakala akal memanipulasi hati agar kecewa.
Tak terpuaskan dalam kenyataan, berkhayal tentang sesuatu yang menyedihkan.
Yang saat itu pula, tak mampu diwujudkan.

Mengapa menjadi gusar?
Cobalah baca Istighfar, simpan di kepala. Sambut dengan Hamdalah dalam hati. Ikat keduanya dengan dzikrullah.
Agar akal budi dan hati nurani senantiasa berdamai.

Semua menjadi tidak istimewa, apabila kita terlalu banyak mengeluh. Atau bercerita tentang kesedihan hidup kita.
Sebab kehidupan memang menyedihkan. Sehingga terlalu banyak alasan dan dalih, yang bisa kita pakai untuk bersedih.

Yang menjadikan kita ISTIMEWA...
Adalah apabila kita punya satu alasan saja, di setíap saatnya. Untuk membuat diri kita tersenyum, bahkan berbagí kebahagíaan
dan tertawa bersama orang lain. Namun tidak dengan cara mentertawakan orang laín. ~ Setetes Embun ~

Komentar